Rabu, 02 Juni 2021

Fungsi Protokol (ICMP, POP3, SMTP, FTP & ARP), Kelebihan & Kekurangan Ipv4 dan Ipv6

 

1.     Fungsi – Fungsi dari Protokol (ICMP, POP3, SMTP, FTP dan ARP)

 

A. ICMP (Internet Control Message Protocol)

Protokol yang digunakan untuk memberikan kiriman pesan – pesan ke dalam sebuah jaringan, mulai dari mengirimkan pesan error, pesan diterima, hubungan putus atau connection lost, dan sebagainya. Dengan adanya protokol ini, maka jaringan akan mengetahui respon – respon yang terjadi selama konektivitas didalam jaringan itu berlangsung.

Fungsi ICMP :

1.     -  Membantu proses error handling / melaporkan apabila terjadi error pada sebuah jaringan

2.     -  Membantu control procedure atau prosedur pengaturan pada sebuah jaringan

3.     -  Menyediakan pengendalian error dan pengendalian arus pada network layer atau lapisan jaringan

4.      - Mendeteksi terjadinya error pada jaringan, seperti connection lost, kemacetan jaringan dan sebagainya


    B. POP3 (Post Office Protocol versi 3)

POP3 (Post Office Protocol 3) adalah versi terbaru dari protokol standar untuk menerima email. POP3 merupakan protokol client/server dimana email dikirimkan dari server ke email lokal. Digunakan untuk berkomunikasi dengan email server dan mengunduh semua email ke email lokal (seperti Outlook, Thunderbird, Windows Mail, Mac Mail, dan sebagainya), tanpa menyimpan salinannya di server. Biasanya, dalam aplikasi email terdapat pilihan untuk tetap menyimpan salinan email yang diunduh pada server atau tidak.

Apabila Anda mengakses akun email yang sama dari perangkat berbeda, kami sangat merekomendasikan Anda untuk menyimpan backup. Hal ini perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi, semisal perangkat kedua tidak mengunduh email, sementara perangkat pertama sudah menghapusnya. POP3 adalah protokol komunikasi satu arah, yang artinya data diambil dari server dan dikirimkan ke email lokal di perangkat komputer Anda.

Fungsi Protokol POP3 :

POP3 berfungsi seperti bis surat yang bekerja untuk mengambil dan membaca e-mail yang masuk ke akun Anda. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan sementara e-mail yang terkirim di dalam sebuah e-mail server kemudian meneruskannya ke alamat e-mail client. E-mail tersebut baru akan terrespon ketika sudah dibuka oleh user yang berhak mengakses alias mereka yang memegang username dan password dari alamat e-mail tersebut.

C. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)

Merupakan sebuah protokol dalam jaringan internet yang biasa digunakan dalam pengiriman pesan elektronik (email). SMTP bekerja pada layer aplikasi (application layer), dimana fungsi dari protokol yang bekerja pada layer aplikasi ini adalah untuk menjalankan proses aplikasi yang dipakai pengguna seperti untuk penentuan sumber daya jaringan, sinkronisasi komunikasi maupun identifikasi partner komunikasi.

Fungsi Protokol SMTP adalah untuk membantu user mengirimkan surat elektronik kepada penerima. Jadi dengan menggunakan protocol SMTP ini, maka anda sebagai seorang user dapat mengirimkan pesan elektronik atau email kepada penerima.

D. FTP (File Transfer Protocol)

FTP atau File Transfer Protocol adalah suatu protokol jaringan yang berfungsi untuk tukar-menukar data (file) dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP koneksi. FTP sering di gunakan dalam pengaplikasiannya untuk melakukan upload dan download data di server.

Fungsi Protokol FTP :

  • Kita dapat melakukan pertukaran file antar komputer dengan mudah, walaupun file tersebut memiliki ukuran yang besar.
  • Bagi pemilik website, dengan adanya FTP, mereka dapat melakukan backup website mereka dengan mudah.
  • Kita dapat melakukan indirect maupun implicit remote computer.
  • FTP menyediakan transfer data yang reliabel dan efisien, karena setiap pengguna tidak memerlukan tahapan-tahapan yang rumit untuk memperoleh suatu file atau mentransfer suatu file.
  • FTP memfasilitasi tiap pengguna untuk melakukan transfer data secara dua arah. Artinya, jika FTP digunakan dalam sebuah perusahaan, maka setiap pemimpin perusahaan mampu mengirimkan file kepada karyawannya dan sebaliknya, dengan menggunakan server yang sama.
  • Progress perpindahan data tidak akan hilang walaupun sambungan terputus.
  • Transer data/file dapat dilakukan dengan mudah dan terorganisir.

E. ARP (Address Resolution Protocol)

ARP (Address Resolution Protocol) adalah protokol jaringan yang digunakan untuk mengetahui alamat perangkat keras (MAC) dari suatu perangkat dari alamat IP. Ini digunakan ketika perangkat ingin berkomunikasi dengan beberapa perangkat lain di jaringan lokal (misalnya pada jaringan Ethernet yang membutuhkan alamat fisik untuk diketahui sebelum mengirim paket). Perangkat pengirim menggunakan ARP untuk menerjemahkan alamat IP ke alamat MAC.

Perangkat mengirim pesan permintaan ARP yang berisi alamat IP perangkat penerima. Semua perangkat di segmen jaringan lokal melihat pesan, tetapi hanya perangkat yang memiliki alamat IP tersebut yang merespons dengan pesan balasan ARP yang berisi alamat MAC-nya. Perangkat pengiriman sekarang memiliki cukup informasi untuk mengirim paket ke perangkat penerima.

Fungsi Protokol ARP :

Fungsinya ARP adalah untuk meningkatkan keamanan. Dalam mikrotik, masukan ARP bisa didapat secara dynamic. Namun untuk meningkatkan keamanan, kita dapat memasukkan ARP static secara manual. Dengan hanya membolehkan sebuah router me-reply hanya untuk masukan ARP static pada tabel ARP, maka akan membatasi akses ke router dan jaringan di belakang router, yang hanya untuk IP address atau mac address dengan kombinasi.


Kelebihan dan Kekurangan Ipv4 dan Ipv6

A.    Internet Protokol versi 4

Kelebihan :

·    Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.

·  Pengelolaan rute informasi yang tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.

Kekurangan :

·         ·  Panjang alamat 32 bit (4bytes).

·         ·  Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4.

·         ·  Dukungan terhadap IPSec opsional.

·         ·  Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada router, menurunkan kinerja router.

    ·  IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat). IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja.

 

B.     Internet Protokol versi 6

Kelebihan :

·   ·  Format header baru. Header baru IPv6 lebih efisien daripada header pada IPv4 (karena memiliki overhead yang lebih kecil). Hal ini diperoleh dengan menghilangkan beberapa bagian yang tidak penting atau opsional.

    ·  Jumlah alamat yang jauh lebih besar. Dengan spesifikasi bit untuk alamat standar sebanyak 128-bit memiliki arti IPv6 akan mampu menyediakan 2128 kemungkinan alamat unik. Walaupun tidak semuanya akan dialokasikan namun sudah cukup untuk keperluan masa mendatang sehingga teknologi semacam NAT pada IPv4 sudah tidak perlu lagi digunakan.

   ·  Infrastruktur routing dan addressing yang efisien dan hirarkis. Arsitektur pengalamatan IPv6 yang hirarkis membuat infrastruktur routing menjadi efisien dan hirarkis juga. Adanya konsep skup juga memudahkan dalam manajemen pengalamatan untuk berbagai mode teknologi transmisi.

   ·  Kemampuan Plug-and-play melalui stateless maupun statefull address auto-configuration. Pada teknologi IPv6, sebuah node yang memerlukan alamat bisa secara otomatis mendapatkannya (alamat global) dari router IPv6 ataupun cukup dengan mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6 tertentu (alamat link local) tanpa perlu adanya DHCP server seperti pada IPv4. Hal ini juga akan memudahkan konfigurasi. Hal ini penting bagi kesuksesan teknologi pengalamatan masa depan karena di Internet masa depan nanti akan semakin banyak node yang akan terkoneksi. Perangkat rumah tangga dan bahkan manusia pun bisa saja akan memiliki alamat IP. Tentu saja ini mensyaratkan kesederhanaan dalam konfigurasinya. Mekanisme konfigurasi otomatis pada IPv6 ini akan memudahkan tiap host untuk mendapatkan alamat, menemukan tetangga dan router default bahkan menggunakan lebih dari satu router default untuk redundansi dengan efisien.

     ·  Keamanan yang sudah menjadi standar built-in.Jika pada IPv4 fitur IPsec hanya bersifat opsional maka pada IPv6 fitur IPsec ini menjadi spesifikasi standar. Paket IPv6 sudah bisa secara langsung diamankan pada layer network.

   ·  Dukungan  yang lebih bagus untuk QoS. Adanya bagian (field) baru pada header IPv6 untuk mengidentifikasi trafik (Flow Label) dan Traffic Class untuk prioritas trafik membuat QoS yang lebih terjamin bisa diperoleh, bahkan ketika payload dari paket terenkripsi dengan IPSec dan ESP.

          ·   Berbagai protokol baru untuk keperluan interaksi antar node.

    ·  Adanya protokol baru misalnya Network Discovery dengan komunikasi multicast dan unicast yang efisien bisa menggantikan komunikasi broadcast ARP untuk menemukan neighbor dalam jaringan.

      ·  Ekstensibilitas.

     ·   Di masa depan IPv6 dapat dikembangkan lagi fitur-fiturnya dengan menambahkanya pada extension head.

 

Kekurangan :

·  Operasi IPv6 membutuhkan perubahan perangkat (keras dan/atau lunak) yang baru yang mendukungnya.

·    ·    Harus ada pelatihan tambahan, serta kewajiban tetap mengoperasikan jaringan IPv4, sebab masih banyak layanan IPv6 yang berjalan di atas IPv4.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar